Ringkasan Jurnal: Yong, J. A & Akugizibwe, E. (2018). An e-Learning Model for Teaching Mathematics on an Open Source Learning Platform. International Review of Research in Open and Distributed Learning, Vol. 2, No. 5.
Dewasa ini, matematika memegang peranan penting pada sistem pendidikan dan perkembangan teknologi di sebuah Negara. Tantangan untuk mengajar matematika secara aktif dan menarik menjadi hal yang perlu diperhatikan, tantangan selanjutnya adalah membentuk cara mengajar yang kreatif dengan penggunaan aplikasi yang bertujuan untuk meningkat pemahaman siswa juga perlu diperhatikan.
Pada tulisan ini, kami memperkenalkan sebuah model e-learning matematika bernama MCIEC (motivation, context, interactivity, evaluation, dan connectivity) yang bertujuan untuk membentuk media pembelajaran matematika menjadi lebih menarik, penuh arti dan dapat di terapkan ke semua peserta didik. Pengajaran matematika di luar tingkat dasar di sebagian besar negara-negara berkembang terutama menekankan siswa untuk mendapatkan nilai ujian nasional tinggi daripada menghubungkan konten dengan keterampilan pemecahan masalah kehidupan nyata.
Dengan tujuan untuk mengatasi tantangan ini, model MCIEC menekankan pendekatan yang fleksibel untuk mengajar matematika di mana motivasi, konteks, dan evaluasi dinamis adalah tulang punggung dari setiap desain konten atau penyampaian. Model ini menempatkan tanggung jawab yang lebih besar kepada para guru untuk menjadi lebih inovatif dan menciptakan materi yang sesuai dengan kemampuan dan lingkungan peserta didik. Selain itu, model ini mengharuskan guru untuk memberikan lebih banyak waktu dan upaya untuk menjelaskan relevansi konten matematika sebelum pindah ke konten matematika yang lain. Ketika minat, motivasi, dan konteks tercapai maka lebih mudah bagi siswa untuk berupaya memahami matematika.
Kemungkinan Penerapan:
Praktik e-learning sudah mulai diterapkan dalam proses belajar mengajar. Untuk e-learning matematika yang efektif, seseorang membutuhkan perangkat lunak yang tepat serta prinsip dan teori pembelajaran yang diketahui banyak orang untuk membuat konten matematika yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan niat keseluruhan guru. Di negara maju, konektivitas internet yang tinggi telah memungkinkan sebagian besar universitas dan lembaga pengajaran lainnya untuk sepenuhnya menerapkan e-learning. Namun demikian, praktik e-learning belum mencapai potensi penuh di negara-negara berkembang, sebagian karena biaya awal yang tinggi untuk merancang dan menyiapkan platform serta konektivitas internet yang rendah di negara-negara berkembang.
Untuk mengatasi hambatan dalam penerapan e-learning matematika di negara-negara berkembang, pelaksana e-learning perlu fokus pada tiga aspek e-learning, yaitu biaya, kegunaan, dan dampak pada pembelajaran. Platform e-learning open source adalah alternatif yang substansial untuk memenuhi tuntutan baru ini. Ada banyak platform open source termasuk eXelearning, Xerte Online Toolkits (XOT), dan Course Builder (Berking, 2016). Dengan platform ini, instruktur dapat mendesain konten matematika yang sesuai dengan pendekatan belajar mengajar mereka. Mereka juga menyediakan akses pengembangan e-learning berfitur lengkap untuk membuat bahan pembelajaran interaktif (Yi & Trevino, 2015). Selain itu, konten yang dihasilkan darinya dapat dengan mudah diekspor ke situs web lain atau platform e-learning seperti Moodle.
Kemungkinan penelitian lanjutan:
Upaya untuk meningkatkan penggunaan e-learning di negara-negara berkembang sedang mengalami kemajuan, sebagian besar pekerjaannya bersifat umum dan hanya sedikit yang menekankan e-learning matematika secara khusus (Juan, Huertas, Cuypers, & Loch, 2012; Namukasa, Quinn, & Kaahwa, 2010; Elijah, 2012). Selain itu, ada kesenjangan besar untuk mengisi sehubungan dengan merancang model e-learning matematika baru yang difokuskan pada revitalisasi minat, kreativitas, dan penerapan pengetahuan matematika untuk kemajuan teknologi di negara-negara berkembang (Barnes & Venter, 2008).
Hal ini berguna untuk memperkenalkan model pembelajaran matematika kepada negara-negara berkembang sebagai model yang cocok dan efektif untuk era digital modern. Pertama, kami secara singkat mengeksplorasi tiga teori penting pembelajaran untuk dipertimbangkan sebagai dasar dari model. Selanjutnya, kami mengusulkan model dan membahas kelayakan penerapan model pada platform e-learning open source. Untuk penelitian lanjutan, kami percaya bahwa jawaban dari dua pertanyaan berikut ini layak untuk dikembangkan: (i) teori dasar apa yang cocok untuk e-learning matematika yang efektif dalam model? Dan (ii) fitur utama apa yang harus ditawarkan oleh platform e-learning matematis yang membuat matematika lebih dapat dipahami oleh peserta didik?